Senin 20 Desember 2021 UMKU gelar kajian kesilaman. Tema yang diangakat seputar Kajian Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Kajian yang dibidangi BSIK UMKU ini sudah berlangsung secara continue, terprogaram dan rutin dilaksanakan. Hadir sebagai pembicara Prof. Dr. H. M. Dailamy S.P.
Acara dibuka Oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus Rusnoto, SKM, M.Kes (epid). Dalam sambutannya Rektor menyampaikan terimkash kepada Prof. Dr. H. M. Dailamy S.P yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berbagi ilmu, dan berharap agar pengajian rutin dapat menjadi tambahan khasanah keilmuan Al Islam dan Kemuhammadiyahan bagi seluruh pegawai UMKU.
Kajian rutin kali ini mengangkat judul Rahasia di Balik Kemampuan Muhammadiyah Dapat Bertahan (Hidup) Lebih dari Satu Abad. Beberapa poin penting yang disampaikan Prof. Dr. H. M. Dailamy S.P. yaitu; (1) keistiewaan KH Ahmad Dahlan yang telah menamai gerakannya dengan organisasi yang kemudian disebut Muhammadiyah itu lahir atas dasar perintah Allah dalam QS. Ali ‘Imrăn: 104,yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Perintah Allah,” Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat, yang menyeru kepada kebajikan menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar”,merupakan perintah Allah kepada umat Islam agar gerakan tersebut terorganisir. (2) Keikhlasan pendirinya dan para pengurus berikutnya. Orang Muhammadiyah meyakini,ber-Islam,beramar ma’ruf dan nahi munkar dengan merujuk kepada al-Quran dan al-Sunnah, adalah tengah melaksanakan perintah Allah dan sekaligus perintah Rasulullah saw. Melaksanakan perintah Allah dan atau perintah Rasulullah,termasuk kategori beribadah,di satu pihak,dan pada pihak lain tengah menolong Allah untuk menyebarkan ,mempertahankan,dan membumikan agama Islam dengan bersumber pada al-Quran dan al-Sunnah. Siapa yang menolong Allah,niscaya akan ditolong Allah(QS Muhammad 47:7) Beribadah baru akan diterima manakala didasari keikhlasan pelakunya. Keikhlasan hati dalam beragama, sering diibaratkan seperti bumi, seperti buah kelapa,dan atau seperti sikap Ibnu Hajar yang tengah memelihara bayinya yang masih kecil (Ismail) yang ditinggalkan begitu saja oleh suaminya,( nabi Ibrahin As) di lembah Makkah yang kering kerontang, diam tanpa protes dan keluh kesah. (3)Kepengurusan organisasi yang bersifat kolektif kolegial. Kolektif kolegial artinya secara kebersamaan, dan setia kawan. Muhammadiyah bukan milik atau menjadi tanggung jawab ketuanya, tetapi menjadi tanggung jawab semua pengurus di wilayahnya. (4) Bergerak dengan sistem dan sistematik. (5) Gagasan dan pikiran Muhammadiyah dapat diterima akal sehat dan islami. Muhammadiyah bekerja tidak lain untuk mewujudkan 4 pikiran tersebut, yakni: (a)Berislam dengan islam yang murni,yakni berdasar al-Quran dan sunnah Rasul, (b)Berislam untuk membawa kemajuan umat manusia, (c)Berislam dengan baik dan benar menuju kearah mencerdaskan umat manusia, (d)Berislam itu beramal dan atau berbuat dan bekerja untuk kemaslahatan umat manusia. (e)Amal usaha yang kemudian bermunculan di era sekarang ini,tidak terlepas dari ujud ke empat pikiran Muhammadiyah tersebut.
Kegiatan pengajian diiukit oleh seluruh civitas akademika UMKU. Pengajian berlangsung menarik dan khidmat. Nuansa dinamis cukup kentara pterlabih pada saat sesi diskusi dan tanya jawab. (Humas Ar)



